Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) – Untuk melengkapi artikel sebelumnya terkait dengan pajak penghasilan (PPH 21), kali ini kami akan memberikan ulasan terkait dengan cara menghitung harga pokok penjualan (HPP). Sebenarnya untuk bisa mengetahui harga pokok penjualan ini sangat mudah, jika kita mengetahui tata caranya dan hal ini sangat berfungsi sekali untuk melihat berapa harga pasaran untuk kebutuhaan yang terjadi saat ini.

Apa sih harga pokok penjualan itu? Harga pokok penjualan merupakan biaya yang terdapat dari barang yang diproduksi dan dijual setiap bisnis termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead.

 

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Selain itu, harga pokok penjualan juga bisa menjadi hasil laporan mengenai laba rugi dari setiap biaya operasi dan juga biaya keseluruhan dari penjualan. Perlu kita ketahui bersama bahwa harga pokok penjualan biasanya hanya dialami oleh perusaahan dagang saja dengan tujuan memperjualbelikan barang dagangannya.

Manfaat dan Tujuan Harga Pokok Penjualan

Berikut adalah manfaat dari harga pokok penjualan yang bisa kita dapatkan :

  1. HPP bisa jadi sebagai patokan untuk menentukan harga jual
  2. HPP juga bisa digunakan sebagai media untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Maksudnya disini adalah jika harga jual lebih besar dari hargapokok penjualan, maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya jika harga jual lebih rendah maka harga pokok penjualan yang diperoleh adalah kerugian.

Unsur – Unsur Penjualan Bersih

Perlu kita ketahui bahwa penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan perusahaan. Berikut adalah unsur-unsur dalam penjualan bersih :

1. Penjualan kotor
2. Retur Penjualan
3. Potongan Penjualan
4. Penjualan bersih

Seperti yang kita tau bahwa untuk setiap hasil penjualan barang dagangan pasti memiliki pokok nilai beli yang sudah dijual. Dan perlu diketahui juga beberapa komponen mengenai cara menghitung hpp, diantaranya adalah sebagai berikut :

Komponen Cara Menghitung HPP

1. Persediaan Awal Barang Dagangan

Salah satu komponen untuk menghitung hpp adalah adanya ketersediaan awal barang dagangan yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan. Selain itu untuk saldo persediaan awal barang dagangan biasanya terdapat pada neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan atau neraca tahun sebelumnya.

2. Persediaan Akhir Barang Dagangan

Komponen kedua dari HPP adalah adanya persediaan akhir barang dagangan yang menjadi sebuah persediaan barang dagangan diakhir periode atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini biasanya bisa kita ketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.

3. Pembelian Bersih

Dan komponen terakhir dari HPP adalah pembelian bersih yang mana seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan oleh perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian barang secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut dan dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – Persediaan akhir

Keterangan :

Barang tersedia untuk dijual = Persediaan barang dagangan awal + pembelian bersih

Pembelian bersih (Pembelian + biaya angkut pembelian) – (Retur pembelian + potongan pembelian)

Cara Mengitung Harga Pokok Penjualan

 

Cara Lain Dalam menghitung Harga Pokok Penjualan

  • Persediaan barang dagangan awal (+)
  • Pembelian barang dagangan (+)
  • Beban angkut pembelian (+)
  • Retur Pembelian dan Pengurangan harga (-)
  • Potongan pembelian (-)
  • Persediaan barang dagangan akhir (-)

Contoh Soal Harga Pokok Penjualan

PD Dewi Sri, Palembang per 31 Desember 2011

Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00
Pembelian Rp 70.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00
Potongan pembelian Rp 2.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.000.000,00

Ditanya : Hitunglah HPP?

Persediaan barang dagangan (awal)  Rp 10.000.000,00 (+)
Pembelian                                                Rp 70.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH                      Rp 1.000.000,00 (–)
Potongan pembelian                              Rp 2.000.000,00 (–)
Beban angkut pembelian                      Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan(akhir)  Rp 12.000.000,00 (–)

Harga Pokok Penjualan                 Rp 66.000.000,00

Kenapa harga pokok penjualan itu sangat penting bagi perusahaan atau pedagang? Karena dengan adanya harga pokok penjualan bisa menjadi laporan keuangan perusahaan yang dapat dipertanggung jawabkan dan lebih akurat untuk hasilnya.

Sekian informasi yang dapat kami sajikan untuk anda terkait dengan cara menghitung harga pokok penjualan (HPP), semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda.

Categories Ekonomi