Pengertian Perencanaan, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Jenis-Jenis Perencanaan

Pengertian Perencanaan, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Jenis-Jenis Perencanaan – Seperti yang kita tau, bahwa segala sesuatu itu harus direncakan dulu sebelum memulainya. Namun jika terlalu banyak merencakan juga tidak bagus. Jadi bagaimana seharusnya? Pertama kita harus mengerti tentang apa arti dari perencanaan, syarat dan manfaat dari perencanaan. Nah, untuk lebih jelasnya berikut akan kami sajikan informasinya untuk anda secara lengkap terkait dengan pengertian perencaan, syarat dan manfaatnya. Barikut ulasannya.

Pengertian Perencanaan

Perencanaan ialah merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilaksankan biar tujuan bisa dicapai. Perencanaan memberikan informasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara akurat dan efektif. Rencana yang baik harus didasarkan atas sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dulu.

Pengertian Perencanaan, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Jenis-Jenis Perencanaan

Pengertian Perencanaan Menurut Beberapa Ahli :

  • Steiner: perencanaan ialah sebuah proses memulai dengan sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.
  • Alexander: perencanaan ialah memutusakan seberapa luas akan dilaksanakan, bagaimana melaksanakannya, kapan pelaksanaanya, dan siapa yang melaksanakannya.
  • Douglas: perencanaan ialah suatu proses yang berkesinambungan dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran dan menerapkan serta menilai atau mengontrolnya.

Biasanya, seorang manajer atau pengambil keputusan dalam melakukan suatu rencana, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjawab pertanyaan 5W dan 1H,seperti berikut ini:

  • What : seorang manajer harus bisa menjawab pertanyaan, apa yang ingin dicapai dan dirumuskan untuk mencapai tujuan khususnya
  • Why : seorang manajer harus bisa menjawab pertanyaan, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. Manajer harus bisa memberi alasan beserta analisisnya.
  • Where : seorang manajer harus dapat mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi atau tempat perusahaan. Misal, kenapa memilih lokasi yang dekat konsumen? Keputusan pemilihan tempat tersebut tentunya harus bisa dipertanggungjawabkan oleh manajer dilihat dari aspek ekonomis, sosial dan teknis.
  • When : seorang manajer harus bisa membuat dan menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan.
  • Who : seorang manajer harus dapat mempertanggungjawabkan mengapa orang-orang itu yang harus dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan, bukan orang lain. Manajer harus bisa memberi alasan tersebut.
  • How : seorang manajer harus bisa menentuka bagaimana cara melakukan suatu pekerjaan. Seorang manajer tidak melulu harus melakukan suatu pekerjaan sendirian. Pekerjaan tersebut bisa dilimpahkan kepada staf-stafnya.

Macam-Macam Perencanaan Menurut Jenjang

1. Perencanaan jenjang atas (top-level)

Perencanaan pada jenjang ini mempunyai sifat yang strategis, yaitu memberi petunjuk umum, merumuskan tujuan, mengambil keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian, dan sifatnya menyeluruh. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk jangka panjang dan menjadi tanggung jawab manajemen puncak.

2. Perencanaan jenjang menengah

Perencanaan pada jenjang ini sifatnya administratif menyangkut car menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan tersebut bisa dilaksanakan. Perencaan jenjang menengah ini menjadi tanggung jawab manajemen madya (menengah).

3. Perencanaan jenjang bawah

Perencanaan pada jenjang ini memfokuskan diri untuk dapat menghasilkan, sehingga perencaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional. Perencanaan jenjang bawah menjadi tanggung jawab manajemen pelaksana.

Syarat – Syarat Perencanaan

  • Mempunyai tujuan yang jelas
  • Sifatnya simple atau sederhana
  • Memuat analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan
  • Bersifat fleksibel
  • Mempunyai keseimbangan, yaitu keselarasan tanggungjawab dan tujuan tiap bagian dalam perusahaan dengan tujuan akhir perusahaan yang telah ditetapkan
  • Mempunyai kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta bisa digunakan secara efektif dan memiliki daya guna.

Manfaat Perencanaan

  • Suatu bentuk perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisir dengan baik menuju arah yang sama.
  • Suatu perencaan yang disusun dari penelitian yang akurat akan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
  • Suatu perencanaan memuat standar atau batasan tindakan dan biaya akan memudahkan pelaksaan pengawasan
  • Perencanaan bisa dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana mempunyai irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan Perencanaan

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap organisasi tentu memiliki tujuan yang berbeda dan tentunya memiliki perbedaan pula pada perencanaan yang akan dibuat. Namun pada dasarnya tujuan suatu organisasi melakukan perencanaan adalah sama yaitu :

  • Untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi
  • Memberikan arahan (direction) kepada para adminitrator maupun administrator agar bekerja sesuai dengan rencana
  • Menghindari atau meminimalisir potensi terjadinya tumpang tindih dan pemborosan dalam pelaksaan pekerjaan.
  • Tujuan terakhir dari perencanaan adalah untuk menetapkan standar tertentu yang akan digunakan dalam bekerja sehingga nantinya bisa memudahkan dalam pengawasan atau kontrol.

Jenis – Jenis Perencanaan

Secara umum perencanaan disini dibedakan menjadi tiga bagian yaitu perencanaan berdasarkan ruang lingkupnya, tingkatannya dan jangka waktunya. Berikut ulasannya terkait dengan jenis-jenis perencanaan :

1. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup

  • Rencana strategis (strategic planning) merupakan perencanaan yang didalamnya terdapat uraian mengenai kebijakan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang cukup lama. Pada umumnya untuk jenis perencanaan ini sangat sulit untuk dirubah.
  • Rencana Taksis (tactical planning) merupakan perencanaan yang didalamnya terdapat uraian kebijakan yang bersifat jangka pendek dan mudah disesuaikan dengan aktivitas selama tujuannya masih sama.
  • Rencana terintegrasi (integrated planning) merupakan perencanaan yang didalamnya terdapat penjelasan secara menyeluruh dan sifatnya terpadu.

2. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan

  • Rencana Induk (master plan) merupakan perencanaan yang hanya fokus pada kebijakan organisasi dengan tujuan jangka panjang dan memiliki ruang lingkup yang luas.
  • Rencana operasional (operasional planning) merupakan suatu perencanaan yang berfokus pada pedoman atau petunjuk pelaksanaan dari program-program organisasi
  • Rencana harian (day to day planning) merupakan suatu perencanaan yang didalamnya terdapat aktivitas harian yang sifatnya rutin.

3. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu

  • Rencana jangka panjang (long trem planning) merupakan perencanaan yang dibuat untuk jangka panjang yaitu 10 – 25 tahun kemudian.
  • Rencana jangka menengah (medium range planning) merupakan perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu 5-7 tahun kemudian.
  • Rencana jangka pendek (short range planning) merupakan perencanaan yang dibuat dan hanya berlaku kurang lebih selama 1 tahun.

Demikian ulasan yang dapat kami sajikan untuk anda terkait dengan pengertian perencanaan, syarat, dan manfaat perencanaan. Sekian dari kami semoga bermanfaat

Categories Ekonomi